Cara Generasi Penerus Mandiri dalam Berakhlaqul-karimah

Generasi Penerus Mandiri dalam ber Akhlaqul-Karimah

Seiring dengan Perkembangan zaman, kita sudah memasuki zaman yang semakin kompleks, semakin penuh dengan tantangan dan godaan. Generasi penerus, yang diharapkan bisa mengambil alih tongkat estafet keberlangsungan dan keberhasilan masa depan diharapkan bisa menjadi generasi penerus yang siap dalam mengemban tugas tersebut. Tetap teguh dalam menjalani hidup sebagai makhluq Allah yang wajib senantiasa taat, tunduk dan patuh kepada aturan-Nya, tetap dalam koridor agama sesuai Al-Qur’an dan Alhadits dan disaat yang sama juga menjadi generasi yang sukses dalam menghadapi tantangan zaman, menjadi generasi penerus yang cemerlang dan sukses ibadahnya dan urusan dunianya.
Terciptanya generasi penerus yang tidak mempan dari pengaruh yang mengarah pada kerusakan ( destruktif) , dan survive ( bertahan)  menghadapi tantangan dan godaan, bahkan pula bisa leading, bisa memimpin , bisa Berjaya bahkan bisa memberi warna positif bagi kehidupan mendatang, Bisa menjadi generus yang mengutamkan kepentingan akhiratnya, senang beribadah , tidak sombong setelah menjadi orang yang sukses, tidak merendahkan orang lain , senang membantu sesama, rendah hati, andhap ashor, menghormati yang lebih tua dan yang dituaka, zuhud dalam menjalani kehidupan dan tetap mutawarri’ didalam keberhasilannya.

A PENTINGYA BERILMU DAN FAQIH BAGI KESUKSESAN GENERASI PENERUS.
Ada dua hal yang harus ada dalam Generasi penerus untuk mencapai derajat yang tinggi , yaitu :

1.       Berilmu.. adapun ilmu itu cakupanya ada dua ;
1.        ilmu Agama  ( Al-Qur’an dan  Alhadits )
Alhadist mengatakan : barang siapa yang menghendaki Dunia maka wajiblah dia Berilmu dan barang siapa yang menghendaki Akherat, maka wajiblah dia berilmu dan barang siapa yang menghendaki keduanya maka wajiblah dia berilmu.

2.       Ilmu Dunia ( Pengusaha, Sayentis, Seniman, Sosiolog, dll )
Sayentis Albert Eintein pakar pembuat Bom Atom mengatakan : Ilmu tanpa Agama akan rusak binasa dan Agama tanpa ilmu tidak akan sempurna.

2.       Continuous Learning.
Belajar terus menerus tidak pernah merasa cukup dalam berilmu, tidak lelah untuk belajar , selalu bersemangat dalam menambah ilmunya. Menyadari bahwa tidak akan pernah merasa sempurna, selau mengasah ilmunya.

Mau belajar dari kehidupan yang dijalani, pengalaman  yang termasuk juga belajar dari pengalaman orang lain.  Hari demi hari akan menjadi diri yang lebih baik, tahun demi tahun akan membuat dirinya menjadi ideal, mempunyai ilmu dan kefahaman agama yang baik
Sabda Rasulaslloh :  1.Mencari Ilmu itu wajib bagi setiap Orang
                           2.Menacilah ilmu sampai kenegari China (walaupun Jauh tempatnya )

B.      PENTINGNYA MEMILIKI AKHLAQUL KARIMAH UNTUK KEBERHASILAN GENERASI PENERUS.

Dengan memiliki aklhlaqul-karimah, maka generasi penerus akan mendapat keutamaan Dunia Orang yang berbudi Luhur akan Luhur
Orang yang berbudi asor/hina akan asor/hina hidupnya.
Orang yang suka menolong akan mudah mendapatkan pertolongan
Orang yang suka menyakiti akan mudah tersakiti
Orang yang kurang bisa menghormati akan mudah menjadi orang yang tidak dihormati.
Orang yang berbuat baik akan mudah mendapatkan kebaikan
Orang yang mudah membantu akan mudah terbantu.

Intinya Orang yang berakhlaqul krimah akan diperlakukan secara baik oleh semua orang, baik di lingkungan tempat tinggalnya maupun di pergaulan masyarakat, meskipun berat awalnya .
Semuanya ijin dan pertolongan Allah.

Cara ber Akhlaqul Karimah  dan  prakteknya dalam lkehidupan sehari – hari.
I . AKHAQUL KARIMAH KEPADA ORANG TUA
1.Bisa Jujur dan bisa bertutur katadengan bahasa yang halus, suara seoran anak supaya
   lebih rendah dari orang tuanya / tidak bernada tinggi apalagi membentak dan berkata  
   kasar.
2.Mohon ijin dan pamitan ketika akan bepergiandengan mencium tangan serta mohon do’a  
   restu mereka.
3.Membanggakan dan menyenangkan hati kedua orang tua bukan malah menyusahkannya..
4.Bila di panggil segera datang mendekat dan menjawab dengan nada rendah.
5.Bila disuruh segera mengerjakan selama tidak disuruh maksiat.
6.Bla dinasehati, mendengarkan dengan baik dan tidak memotong pembicaraannya.
7.Senang membantu pekerjaan orang tua di rumah serta mendahulukan
    kepentingan/perintah orang tuannya daripada kepentinganya sendiri.
8. Selalu mendoakan kepada orangtuanya.
II. AKHAQUL KARIMAH KEPADA Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat
1.       Senantiasa menghormat , ta’dhim, tidak suudhzon, tidak menggunjing, dan tidak membicarakan kejeleknanya.
2.       Mematuhi perintahnya selama perintah nya untuk kepentingan Orang banyak  dan mampu untuk dilaksanakann.
3.       Tidak provokasi tetapi dapat menjadi penengah, penyejuk dan penyemangat .

III. AKHAQUL KARIMAH KEPADA DIRI SENDIRI 

1.       Zuhud yaitu mengandung arti mengutamakan kehidupan akherat, selalu intropeksi diri, meneliti keslahan diri dan selalu memperbaiki diri.
2.       Tawakal menyerahkan sepenuhmya segala usaha diri kepada Allah , tidak cepat putus asa.
3.       Ikhlas mengerjakan segala sesuatu hanya untuk kebaikan, mengharp ridha Allah .
4.       Tidak mempunyai sifat iri, dengki, dendam meremehkan orang lain, tidak merasa paling sendiri,
5.       Berbicara dengan kata-kata yang baik, baik kepada sesame, menghormati sesama dan senang membantu orang lain
6.       Selalu membina tali persaudaraan  ( silaturrahim), senang tolong – menolong.
7.       Memberikan dan mengucapkan salam dengan hormat , dan tidak selalu membicarakan dirinya sendiri apalagi membicarakan Kelebihanya sendiri,
8.       Bila bertemu  mengucap salam dan berjabat tangan dengan melihat orangnya serta dengan senyum ramah..

Demikianlah tulisan yang  kami himpun dari beberapa sumber , semoga bermanfaat terutama didalam membangun  Generasi Penerus yang Berakhlaqul karimah yang sangat dibutuhkan oleh Republik Indonesia yang kita cintai ini.

Wasalam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar