Seiring dengan
Perkembangan zaman, kita sudah memasuki zaman yang semakin kompleks, semakin
penuh dengan tantangan dan godaan. Generasi penerus, yang diharapkan bisa
mengambil alih tongkat estafet keberlangsungan dan keberhasilan masa depan
diharapkan bisa menjadi generasi penerus yang siap dalam mengemban tugas
tersebut. Tetap teguh dalam menjalani hidup sebagai makhluq Allah yang wajib
senantiasa taat, tunduk dan patuh kepada aturan-Nya, tetap dalam koridor agama
sesuai Al-Qur’an dan Alhadits dan disaat yang sama juga menjadi generasi yang
sukses dalam menghadapi tantangan zaman, menjadi generasi penerus yang
cemerlang dan sukses ibadahnya dan urusan dunianya.
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh3ukBKrDR4OWMk1j9gusFbZE9e6uyE_Bbfe9Hl5xa8cDjOkD0F1rDi96nl3-8rjKKbwEU5ZQE5sLm89D5jDTlQUnhRAxnL_vILMyI_tvt1GM4qTLC11Fd0aWZ94b0gV3RIbBNKJhLOD-M/s320/AK+1.png)
Terciptanya generasi penerus yang
tidak mempan dari pengaruh yang mengarah pada kerusakan ( destruktif) , dan
survive ( bertahan) menghadapi tantangan
dan godaan, bahkan pula bisa leading, bisa
memimpin , bisa Berjaya bahkan bisa memberi warna positif bagi kehidupan
mendatang, Bisa menjadi generus yang mengutamkan kepentingan akhiratnya, senang
beribadah , tidak sombong setelah menjadi orang yang sukses, tidak merendahkan
orang lain , senang membantu sesama, rendah hati, andhap ashor, menghormati yang lebih tua dan yang dituaka, zuhud
dalam menjalani kehidupan dan tetap mutawarri’ didalam keberhasilannya.
A PENTINGYA
BERILMU DAN FAQIH BAGI KESUKSESAN GENERASI PENERUS.
Ada dua hal yang
harus ada dalam Generasi penerus untuk mencapai derajat yang tinggi , yaitu :
1.
Berilmu.. adapun ilmu itu cakupanya ada dua ;
1.
ilmu
Agama ( Al-Qur’an dan Alhadits )
Alhadist mengatakan : barang siapa yang menghendaki
Dunia maka wajiblah dia Berilmu dan barang siapa yang menghendaki Akherat, maka
wajiblah dia berilmu dan barang siapa yang menghendaki keduanya maka wajiblah
dia berilmu.
2.
Ilmu Dunia ( Pengusaha, Sayentis, Seniman,
Sosiolog, dll )
Sayentis Albert Eintein pakar pembuat Bom Atom
mengatakan : Ilmu tanpa Agama akan rusak binasa dan Agama tanpa ilmu tidak akan
sempurna.
2.
Continuous Learning.
Belajar terus menerus tidak pernah merasa cukup dalam
berilmu, tidak lelah untuk belajar , selalu bersemangat dalam menambah ilmunya.
Menyadari bahwa tidak akan pernah merasa sempurna, selau mengasah ilmunya.
Mau belajar dari kehidupan yang dijalani,
pengalaman yang termasuk juga belajar
dari pengalaman orang lain. Hari demi
hari akan menjadi diri yang lebih baik, tahun demi tahun akan membuat dirinya
menjadi ideal, mempunyai ilmu dan kefahaman agama yang baik
Sabda Rasulaslloh :
1.Mencari Ilmu itu wajib bagi setiap Orang
2.Menacilah
ilmu sampai kenegari China (walaupun Jauh tempatnya )
B.
PENTINGNYA
MEMILIKI AKHLAQUL KARIMAH UNTUK KEBERHASILAN GENERASI PENERUS.
Dengan memiliki
aklhlaqul-karimah, maka generasi penerus akan mendapat keutamaan Dunia Orang
yang berbudi Luhur akan Luhur
Orang yang
berbudi asor/hina akan asor/hina hidupnya.
Orang yang suka
menolong akan mudah mendapatkan pertolongan
Orang yang suka
menyakiti akan mudah tersakiti
Orang yang
kurang bisa menghormati akan mudah menjadi orang yang tidak dihormati.
Orang yang
berbuat baik akan mudah mendapatkan kebaikan
Orang yang mudah
membantu akan mudah terbantu.
Intinya Orang
yang berakhlaqul krimah akan diperlakukan secara baik oleh semua orang, baik di
lingkungan tempat tinggalnya maupun di pergaulan masyarakat, meskipun berat
awalnya .
Semuanya ijin dan
pertolongan Allah.
Cara ber Akhlaqul Karimah dan
prakteknya dalam lkehidupan sehari – hari.
I . AKHAQUL KARIMAH KEPADA ORANG
TUA
1.Bisa Jujur dan bisa bertutur katadengan bahasa yang
halus, suara seoran anak supaya
lebih rendah
dari orang tuanya / tidak bernada tinggi apalagi membentak dan berkata
kasar.
2.Mohon ijin dan pamitan ketika akan bepergiandengan
mencium tangan serta mohon do’a
restu mereka.
3.Membanggakan dan menyenangkan hati kedua orang tua
bukan malah menyusahkannya..
4.Bila di panggil segera datang mendekat dan menjawab
dengan nada rendah.
5.Bila disuruh segera mengerjakan selama tidak disuruh
maksiat.
6.Bla dinasehati, mendengarkan dengan baik dan tidak
memotong pembicaraannya.
7.Senang membantu pekerjaan orang tua di rumah serta
mendahulukan
kepentingan/perintah orang tuannya daripada kepentinganya sendiri.
8. Selalu mendoakan kepada orangtuanya.
II. AKHAQUL KARIMAH KEPADA Tokoh
Agama, Tokoh Masyarakat
1.
Senantiasa menghormat , ta’dhim, tidak suudhzon,
tidak menggunjing, dan tidak membicarakan kejeleknanya.
2.
Mematuhi perintahnya selama perintah nya untuk
kepentingan Orang banyak dan mampu untuk
dilaksanakann.
3.
Tidak provokasi tetapi dapat menjadi penengah, penyejuk
dan penyemangat .
III. AKHAQUL KARIMAH KEPADA DIRI
SENDIRI
1. Zuhud
yaitu mengandung arti mengutamakan kehidupan akherat, selalu intropeksi diri,
meneliti keslahan diri dan selalu memperbaiki diri.
2. Tawakal
menyerahkan sepenuhmya segala usaha diri kepada Allah , tidak cepat putus asa.
3. Ikhlas
mengerjakan segala sesuatu hanya untuk kebaikan, mengharp ridha Allah .
4. Tidak
mempunyai sifat iri, dengki, dendam meremehkan orang lain, tidak merasa paling
sendiri,
5. Berbicara
dengan kata-kata yang baik, baik kepada sesame, menghormati sesama dan senang
membantu orang lain
6. Selalu
membina tali persaudaraan (
silaturrahim), senang tolong – menolong.
7. Memberikan
dan mengucapkan salam dengan hormat , dan tidak selalu membicarakan dirinya
sendiri apalagi membicarakan Kelebihanya sendiri,
8. Bila
bertemu mengucap salam dan berjabat
tangan dengan melihat orangnya serta dengan senyum ramah..
Demikianlah tulisan yang kami himpun dari beberapa sumber , semoga
bermanfaat terutama didalam membangun
Generasi Penerus yang Berakhlaqul karimah yang sangat dibutuhkan oleh
Republik Indonesia yang kita cintai ini.
Wasalam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar